Minggu, 26 Oktober 2025

Keren! 5 Siswa SMPN 3 Genteng Gemparkan Panggung Gandrung Sewu Banyuwangi


Genteng, 26 Oktober 2025 – Kabar bangga datang dari SMP Negeri 3 Genteng! Lima siswi kebanggaan sekolah berhasil terpilih dan ikut memeriahkan pagelaran akbar Tari Gandrung Sewu di Banyuwangi. Mereka tampil bersama ribuan penari lainnya dalam festival kolosal yang super keren ini.

Lima srikandi hebat dari SMPN 3 Genteng itu adalah:

 * Gusti Ayu

 * Kiswara Mukti

 * Adelia Nazril

 * Ade Ola

 * Ainaya Putri

Hebatnya, mereka bukan hanya sekadar ikut, lho, tapi menjadi bagian dari perhelatan budaya besar yang mengangkat nama Banyuwangi di kancah nasional bahkan internasional! Tentu saja, ini adalah hasil dari semangat dan kerja keras yang luar biasa.

"Kami sangat bangga dengan pencapaian anak-anak ini. Ini bukti kalau bakat dan budaya lokal kita itu luar biasa," ujar Ibu Alfina Dwi Lestari, S.Pd, Pembina Ekstrakurikuler Tari, yang selama ini membimbing para siswi dengan penuh kesabaran dan dedikasi.

Dukungan penuh juga datang dari pimpinan sekolah. Ibu Dra. Dwi Ane Wulandhari, M.Si, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Genteng, menyampaikan apresiasinya. "Prestasi ini adalah kado indah bagi sekolah. Kami berharap mereka bisa terus menginspirasi teman-teman lain untuk mencintai dan melestarikan budaya kita," kata beliau dengan senyum bangga.

Partisipasi kelima siswi ini di Gandrung Sewu tidak hanya sekadar menari, tapi juga membawa semangat dan nama baik sekolah. Mereka menunjukkan bahwa pelajar Indonesia bisa berprestasi dan ikut menjaga warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Selamat untuk Gusti Ayu, Kiswara Mukti, Adelia Nazril, Ade Ola, dan Ainaya Putri! Teruslah menari dan mengukir prestasi!




Rabu, 22 Oktober 2025

Siap Jadi Detektif Halal! Siswa Kelas 9 SMPN 3 Genteng Kuatkan Konsep Syariat Sebelum Turun ke Lapangan


Pekan Ini Fokus ke Teori dan Etika Lewat Diskusi LKPD Pra-Proyek Ketentuan Penyembelihan Hewan.


GENTENG – Proyek kokurikuler PAI yang ditunggu-tunggu oleh siswa-siswi Kelas 9 SMP Negeri 3 Genteng akhirnya dimulai! Meskipun rencana besarnya adalah mengamati langsung proses penyembelihan hewan di luar sekolah, pekan ini para siswa fokus memantapkan bekal ilmu dan menyusun strategi di dalam kelas.

Kegiatan awal proyek ini diisi dengan pengerjaan LKPD Pra-Proyek (LKPD 1) selama jam kokurikuler. Tujuannya jelas: memastikan setiap kelompok "Detektif Halal" memiliki pemahaman konsep yang kuat dan etika yang benar sebelum turun ke lapangan.

Mengupas Tuntas Syarat Sah

Dibimbing oleh Guru PAI Ikoatul Anisah, S.PdI, siswa bekerja dalam kelompok untuk membedah materi Ketentuan Penyembelihan Hewan.


"Kami menganalisis banyak kasus fiktif di LKPD, misalnya bagaimana kalau penyembelihnya lupa Basmalah, atau kalau pisaunya tumpul," jelas Selly dari Kelas 9A. "Ternyata, sedikit saja syarat sah tidak terpenuhi, hukum sembelihannya bisa jadi haram. Ini membuat kami sadar betapa detailnya syariat Islam."


Fokus utama diskusi kelompok antara lain:

4 Unsur Kunci: Memastikan syarat sah penyembelih, hewan, alat, dan tata cara sudah dipahami luar kepala.

Ihsan adalah Wajib: Membahas pentingnya perlakuan baik (Ihsan) terhadap hewan, karena penyembelihan harus bebas dari unsur penyiksaan.

Rencana Etika: Menyusun aturan keselamatan dan kesopanan saat nanti melakukan observasi di Rumah Potong Hewan (RPH) atau tempat penyembelihan lainnya.

Bekal untuk Aksi Lapangan


Guru PAI&BP SMPN 3 Genteng, Ikoatul Anisah, S.PdI, menyampaikan bahwa tahapan awal ini sangat krusial.

"Kami tidak ingin siswa hanya sekadar datang dan melihat. Mereka harus tahu apa yang dicari dan apa yang harus dinilai secara kritis. LKPD Pra-Proyek ini adalah fondasi. Dengan pemahaman yang matang di kelas, mereka akan menjadi pengamat yang beretika, bertanggung jawab, dan mampu menganalisis kesesuaian praktik di masyarakat dengan tuntunan syariat Islam," ujar beliau.


Selanjutnya: Menuju Lapangan!

Setelah semua konsep tuntas dikuasai dan rencana observasi disepakati, pekan depan setiap kelompok akan mulai melangkah keluar kelas untuk menjalankan LKPD Proyek Observasi Lapangan yang sesungguhnya.

Mereka akan mencatat setiap detail: Apakah alat tajam diasah di depan hewan? Apakah urat pernapasan dan makanan terputus sempurna?

Nantikan laporan lengkap dari para siswa Kelas 9 SMPN 3 Genteng mengenai hasil temuan mereka. Semoga proyek ini tidak hanya menambah wawasan keagamaan, tetapi juga menumbuhkan karakter kritis, mandiri, dan berakhlak mulia sesuai dengan profil pelajar Pancasila.


Penyusun Naskah: PaisMedia

Tanggal Publikasi: 23 Oktober 2025


Selasa, 21 Oktober 2025

SMP Negeri 3 Genteng Gelar Apel Hari Santri Nasional 2025 dengan Khidmat

SMP Negeri 3 Genteng Gelar Apel Hari Santri Nasional 2025 dengan Khidmat


Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2025, SMP Negeri 3 Genteng menyelenggarakan apel peringatan yang berlangsung khidmat di lapangan sekolah pada Rabu, 22 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga sekolah, terdiri atas sekitar 640 siswa, dewan guru, serta staf tata usaha.

Apel dipimpin oleh Fuad Mahyudin, siswa kelas 9 SMP Negeri 3 Genteng, yang tampil percaya diri dan penuh tanggung jawab dalam memimpin jalannya upacara. Seluruh peserta apel mengikuti dengan tertib dan khusyuk.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Santri oleh Bapak Sudarto, S.Pd. Dengan penuh semangat, seluruh peserta apel menggemakan ikrar sebagai bentuk tekad meneladani nilai-nilai perjuangan, keikhlasan, dan nasionalisme para santri Indonesia.

Bertindak sebagai pembina apel, Bapak Malik Afan Ali, S.Pd, menyampaikan amanat yang menggugah semangat para peserta apel. Dalam pesannya, beliau menekankan pentingnya meneladani semangat perjuangan dan keikhlasan para santri dalam menjaga agama dan negara.
“Santri adalah simbol keteguhan iman, cinta tanah air, dan pengabdian kepada ilmu. Semangat itu harus kita hidupkan dalam diri siswa-siswi SMP Negeri 3 Genteng,” ujar Bapak Malik dalam amanatnya.

Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Ma’rupin, S.Pd, sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus permohonan agar seluruh peserta didik senantiasa diberi kekuatan dan keberkahan dalam menuntut ilmu.

Dengan mengusung semangat Hari Santri Nasional tahun ini, keluarga besar SMP Negeri 3 Genteng berharap seluruh siswa mampu mengamalkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Acara berlangsung tertib, penuh makna, dan menumbuhkan rasa bangga menjadi bagian dari generasi santri yang siap berkontribusi bagi bangsa dan agama.

Minggu, 14 Juli 2024

DALIL PERINTAH MENUNTUT ILMU

 

 

1.      Al Mujadilah [58] Ayat 11

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ۝١١

 

 

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” (maka) lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu), (Maka) berdirilah. Niscaya Allah akan mengangkat orang orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

 

Kosa kata untuk Surah Al Mujadilah [58] Ayat 11


No

Lafal

Arti

 

No

Lafal

Arti

1

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا

Wahai orang-orang yang beriman

 

7

وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا

Apabila dikatakan, “Berdirilah”

2

اِذَا قِيْلَ لَكُمْ

apabila dikatakan kepadamu

 

8

فَانْشُزُوْا

(Maka) berdirilah

3

تَفَسَّحُوْا

Berilah kelapangan

 

9

يَرْفَعِ اللّٰهُ

Niscaya Allah akan mengangkat

4

فِى الْمَجٰلِسِ

di dalam majelis-majelis

 

10

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ

orang orang yang beriman di antaramu

5

فَافْسَحُوْا

(maka) lapangkanlah

 

11

وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ

dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat

6

يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu

 

12

وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

 2.      Az Zumar [39] Ayat 9

 

اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِࣖ ۝٩

Artinya: (Apakah orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dalam keadaan bersujud, berdiri, takut pada (azab) akhirat, dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah sama orang-orang yang mengetahui (hak-hak Allah) dengan orang-orang yang tidak mengetahui (hak-hak Allah)?” Sesungguhnya hanya ululalbab (orang yang berakal sehat) yang dapat menerima pelajaran.

 

Kosa kata untuk Surah Az Zumar [39] Ayat 9


No

Lafal

Arti

 

No

Lafal

Arti

1

اٰنَاۤءَ

Di Waktu

 

6

الْاٰخِرَةَ

Akhirat

2

الَّيْلِ

Malam

 

7

وَيَرْجُوْا

Dan Dia Mengharapkan

3

سَاجِدًا

Bersujud

 

8

رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ

rahmat Tuhannya

4

وَّقَاۤىِٕمًا

Dan Berdiri

 

9

قُلْ

Katakanlah

5

يَّحْذَرُ

Dia Takut

 

10

يَعْلَمُوْنَ

Mereka mengetahui

 

3.      Ar Rahman [55] Ayat 33

 

يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ اِنِ اسْتَطَعْتُمْ اَنْ تَنْفُذُوْا مِنْ اَقْطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ فَانْفُذُوْاۗ لَا تَنْفُذُوْنَ اِلَّا بِسُلْطٰنٍۚ ۝٣٣

 

Artinya: Wahai segenap jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari Allah).

 

Kosa kata untuk Surah Ar Rahman [55] Ayat 33


 

No

Lafal

Arti

 

No

Lafal

Arti

1

يٰمَعْشَرَ

Wahai Golongan

 

4

مِنْ اَقْطَارِ

Dari Penjuru

2

اِنِ اسْتَطَعْتُمْ

Jika kamu sanggup

 

5

فَانْفُذُوْاۗ

Maka Tembuslah

3

اَنْ تَنْفُذُوْا

Menembus (melintasi)

 

6

اِلَّا بِسُلْطٰنٍۚ

Kecuali dengan kekuatan (Dari Allah)

 


Sabtu, 01 Juni 2024

KEEMASAN ISLAM MASA BANI ABBASIYAH

 

Kisah Kejayaan Peradaban Islam di Era Bani Abbasiyah


Masa keemasan Islam terukir indah dalam lembaran sejarah pada era Bani Abbasiyah. Era ini bagaikan malam yang diterangi cahaya ilmu pengetahuan, perdagangan, dan seni budaya yang gemilang.

1. Mengapa Era Bani Abbasiyah Disebut Masa Keemasan Islam?

Baghdad, ibukota Bani Abbasiyah, menjadi pusat peradaban Islam. Di sinilah Baitul Hikmah, perpustakaan dan pusat penelitian terbesar pada masanya, didirikan. Khalifah Harun Ar-Rasyid dan Al-Ma'mun menjadi pelindung ilmu pengetahuan, mendanai penerjemahan karya ilmiah dari berbagai peradaban, dan mengundang para ilmuwan dari seluruh dunia untuk bertukar pikiran.

2. Kebijakan Harun Ar-Rasyid dan Al-Ma'mun dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan

Kebijakan Harun Ar-Rasyid dan Al-Ma'mun sangatlah visioner. Mereka mendukung penuh penerjemahan karya ilmiah dari Yunani, Persia, dan India. Pembangunan observatorium dan pendanaan penelitian pun gencar dilakukan. Al-Ma'mun bahkan mendirikan "Rumah Kebijaksanaan" di Baghdad, tempat para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu berkumpul dan berkolaborasi.

3. Jasa Al-Khawarizmi dalam Bidang Ilmu Pengetahuan

Al-Khawarizmi, salah satu ilmuwan terkemuka di era Bani Abbasiyah, menorehkan tinta emas dalam sejarah matematika. Ia menemukan Aljabar, ilmu yang menjadi fondasi penting matematika modern. Karyanya "Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah" menjadi rujukan utama bagi para ilmuwan di seluruh dunia.

4. Cendekiawan Bidang Hadis pada Masa Bani Abbasiyah

Selain Al-Khawarizmi, banyak cendekiawan lain yang berjasa di masa Bani Abbasiyah. Di bidang hadis, Imam Bukhari dan Imam Muslim terkenal sebagai penyusun dua kitab hadis paling shahih. Keduanya melakukan riset dan seleksi hadis dengan metodologi yang cermat, sehingga menjadi sumber utama bagi umat Islam dalam memahami ajaran Nabi Muhammad SAW.

5. Pengaruh Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Abbasiyah terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Modern

Kemajuan peradaban Islam di masa Bani Abbasiyah memberikan pengaruh besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa kini. Penerjemahan karya ilmiah membuka jalan bagi kemajuan di berbagai bidang, seperti matematika, astronomi, kedokteran, dan fisika. Temuan-temuan para ilmuwan Muslim menjadi dasar bagi perkembangan teknologi modern, seperti komputer, pesawat terbang, dan obat-obatan.

Warisan intelektual era Bani Abbasiyah terus menginspirasi para ilmuwan dan inovator hingga saat ini. Kemajuan yang diraihnya menjadi bukti nyata bahwa Islam tidak hanya agama, tapi juga sumber ilmu pengetahuan dan peradaban yang gemilang.

Keren! 5 Siswa SMPN 3 Genteng Gemparkan Panggung Gandrung Sewu Banyuwangi

Genteng, 26 Oktober 2025 – Kabar bangga datang dari SMP Negeri 3 Genteng! Lima siswi kebanggaan sekolah berhasil ter...