Minggu, 14 Juli 2024

DALIL PERINTAH MENUNTUT ILMU

 

 

1.      Al Mujadilah [58] Ayat 11

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ۝١١

 

 

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” (maka) lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu), (Maka) berdirilah. Niscaya Allah akan mengangkat orang orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

 

Kosa kata untuk Surah Al Mujadilah [58] Ayat 11


No

Lafal

Arti

 

No

Lafal

Arti

1

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا

Wahai orang-orang yang beriman

 

7

وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا

Apabila dikatakan, “Berdirilah”

2

اِذَا قِيْلَ لَكُمْ

apabila dikatakan kepadamu

 

8

فَانْشُزُوْا

(Maka) berdirilah

3

تَفَسَّحُوْا

Berilah kelapangan

 

9

يَرْفَعِ اللّٰهُ

Niscaya Allah akan mengangkat

4

فِى الْمَجٰلِسِ

di dalam majelis-majelis

 

10

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ

orang orang yang beriman di antaramu

5

فَافْسَحُوْا

(maka) lapangkanlah

 

11

وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ

dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat

6

يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu

 

12

وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

 2.      Az Zumar [39] Ayat 9

 

اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِࣖ ۝٩

Artinya: (Apakah orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dalam keadaan bersujud, berdiri, takut pada (azab) akhirat, dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah sama orang-orang yang mengetahui (hak-hak Allah) dengan orang-orang yang tidak mengetahui (hak-hak Allah)?” Sesungguhnya hanya ululalbab (orang yang berakal sehat) yang dapat menerima pelajaran.

 

Kosa kata untuk Surah Az Zumar [39] Ayat 9


No

Lafal

Arti

 

No

Lafal

Arti

1

اٰنَاۤءَ

Di Waktu

 

6

الْاٰخِرَةَ

Akhirat

2

الَّيْلِ

Malam

 

7

وَيَرْجُوْا

Dan Dia Mengharapkan

3

سَاجِدًا

Bersujud

 

8

رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ

rahmat Tuhannya

4

وَّقَاۤىِٕمًا

Dan Berdiri

 

9

قُلْ

Katakanlah

5

يَّحْذَرُ

Dia Takut

 

10

يَعْلَمُوْنَ

Mereka mengetahui

 

3.      Ar Rahman [55] Ayat 33

 

يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ اِنِ اسْتَطَعْتُمْ اَنْ تَنْفُذُوْا مِنْ اَقْطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ فَانْفُذُوْاۗ لَا تَنْفُذُوْنَ اِلَّا بِسُلْطٰنٍۚ ۝٣٣

 

Artinya: Wahai segenap jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari Allah).

 

Kosa kata untuk Surah Ar Rahman [55] Ayat 33


 

No

Lafal

Arti

 

No

Lafal

Arti

1

يٰمَعْشَرَ

Wahai Golongan

 

4

مِنْ اَقْطَارِ

Dari Penjuru

2

اِنِ اسْتَطَعْتُمْ

Jika kamu sanggup

 

5

فَانْفُذُوْاۗ

Maka Tembuslah

3

اَنْ تَنْفُذُوْا

Menembus (melintasi)

 

6

اِلَّا بِسُلْطٰنٍۚ

Kecuali dengan kekuatan (Dari Allah)

 


Sabtu, 01 Juni 2024

KEEMASAN ISLAM MASA BANI ABBASIYAH

 

Kisah Kejayaan Peradaban Islam di Era Bani Abbasiyah


Masa keemasan Islam terukir indah dalam lembaran sejarah pada era Bani Abbasiyah. Era ini bagaikan malam yang diterangi cahaya ilmu pengetahuan, perdagangan, dan seni budaya yang gemilang.

1. Mengapa Era Bani Abbasiyah Disebut Masa Keemasan Islam?

Baghdad, ibukota Bani Abbasiyah, menjadi pusat peradaban Islam. Di sinilah Baitul Hikmah, perpustakaan dan pusat penelitian terbesar pada masanya, didirikan. Khalifah Harun Ar-Rasyid dan Al-Ma'mun menjadi pelindung ilmu pengetahuan, mendanai penerjemahan karya ilmiah dari berbagai peradaban, dan mengundang para ilmuwan dari seluruh dunia untuk bertukar pikiran.

2. Kebijakan Harun Ar-Rasyid dan Al-Ma'mun dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan

Kebijakan Harun Ar-Rasyid dan Al-Ma'mun sangatlah visioner. Mereka mendukung penuh penerjemahan karya ilmiah dari Yunani, Persia, dan India. Pembangunan observatorium dan pendanaan penelitian pun gencar dilakukan. Al-Ma'mun bahkan mendirikan "Rumah Kebijaksanaan" di Baghdad, tempat para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu berkumpul dan berkolaborasi.

3. Jasa Al-Khawarizmi dalam Bidang Ilmu Pengetahuan

Al-Khawarizmi, salah satu ilmuwan terkemuka di era Bani Abbasiyah, menorehkan tinta emas dalam sejarah matematika. Ia menemukan Aljabar, ilmu yang menjadi fondasi penting matematika modern. Karyanya "Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah" menjadi rujukan utama bagi para ilmuwan di seluruh dunia.

4. Cendekiawan Bidang Hadis pada Masa Bani Abbasiyah

Selain Al-Khawarizmi, banyak cendekiawan lain yang berjasa di masa Bani Abbasiyah. Di bidang hadis, Imam Bukhari dan Imam Muslim terkenal sebagai penyusun dua kitab hadis paling shahih. Keduanya melakukan riset dan seleksi hadis dengan metodologi yang cermat, sehingga menjadi sumber utama bagi umat Islam dalam memahami ajaran Nabi Muhammad SAW.

5. Pengaruh Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Abbasiyah terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Modern

Kemajuan peradaban Islam di masa Bani Abbasiyah memberikan pengaruh besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa kini. Penerjemahan karya ilmiah membuka jalan bagi kemajuan di berbagai bidang, seperti matematika, astronomi, kedokteran, dan fisika. Temuan-temuan para ilmuwan Muslim menjadi dasar bagi perkembangan teknologi modern, seperti komputer, pesawat terbang, dan obat-obatan.

Warisan intelektual era Bani Abbasiyah terus menginspirasi para ilmuwan dan inovator hingga saat ini. Kemajuan yang diraihnya menjadi bukti nyata bahwa Islam tidak hanya agama, tapi juga sumber ilmu pengetahuan dan peradaban yang gemilang.

Fasilitator Pembelajaran: Praktik fasilitasi dalam sesi pembelajaran di kelas metode fasilitasi Gallery Walk



Aksi Nyata Fasilitator Pembelajran : Praktik fasilitasi dalam sesi pembelajaran di kelas metode fasilitasi Gallery Walk


Sebagai seorang guru, saya selalu mencari cara baru untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan membantu mereka memahami materi dengan lebih baik. Baru-baru ini, saya mencoba metode Gallery Walk dalam pembelajaran di kelas, dan hasilnya luar biasa!

Gallery Walk adalah metode pembelajaran aktif di mana siswa bergerak ke berbagai poster yang berisi informasi atau pertanyaan terkait materi. Mereka berdiskusi dengan kelompok mereka, lalu berbagi temuan mereka dengan kelas. Metode ini terbukti efektif dalam meningkatkan kolaborasi, komunikasi, dan pemahaman siswa.

Pengalaman ini membuka mata saya tentang potensi metode pembelajaran aktif untuk menciptakan suasana belajar yang lebih menarik dan dinamis. Saya sangat antusias untuk terus mengeksplorasi metode-metode baru dan berbagi pengalaman saya dengan para guru lain.

Tips:

  • Siapkan poster yang menarik dan informatif.
  • Berikan arahan yang jelas kepada siswa.
  • Dorong partisipasi dan diskusi antar siswa.
  • Berikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya.
  • Evaluasi efektivitas metode pembelajaran yang digunakan.

Bagikan Pengalaman Anda!

Apakah Anda pernah mencoba metode pembelajaran aktif di kelas? Apa saja pengalaman Anda? Bagikan cerita Anda di komentar!

#GalleryWalk #PembelajaranAktif #Guru #Pelajaran

Kamis, 18 Januari 2024

Kontribusi Peradaban Islam Bani Abbasiyah di Indonesia: Jejak Bersejarah yang Menginspirasi

 Indonesia, sebagai negeri dengan sejarah panjang dan kaya budaya, telah menjadi saksi berbagai peradaban yang turut membentuk wajahnya. Salah satu kontributor utama dalam sejarah Indonesia adalah peradaban Islam, khususnya periode Bani Abbasiyah yang membawa dampak signifikan dalam bidang keilmuan, seni, dan sosial masyarakat.

1. Penyebaran Agama Islam dan Pusat Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Bani Abbasiyah, yang memerintah pada abad ke-8 hingga ke-13, adalah pemerintahan Islam yang terkenal dengan semangat keilmuwan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Jejak peradaban ini terbukti melalui penyebaran agama Islam di Nusantara. Para ulama dan pedagang Arab membawa ajaran Islam dan ilmu pengetahuan ke berbagai wilayah di Indonesia. Pusat-pusat pendidikan seperti Baghdad menjadi sumber ilmu pengetahuan yang memengaruhi pemikiran dan pendidikan di kepulauan ini.

2. Arsitektur dan Seni Budaya

Bani Abbasiyah memiliki kekayaan seni dan arsitektur yang menjadi warisan berharga bagi Indonesia. Pengaruh ini tercermin dalam masjid-masjid tua yang megah dan istana-istana yang dibangun dengan arsitektur khas Abbasiyah. Keindahan seni kaligrafi dan mozaik yang mendalam juga menjadi ciri khas dari peradaban ini dan memberikan sumbangan signifikan dalam seni budaya Indonesia.

3. Sistem Hukum dan Administrasi

Sistem hukum dan administrasi Bani Abbasiyah turut memberikan inspirasi bagi pembentukan sistem pemerintahan di Indonesia. Prinsip-prinsip hukum Islam, termasuk keadilan sosial, transparansi, dan akuntabilitas, diterapkan dalam pembentukan hukum adat di berbagai daerah di Indonesia. Jejak ini masih dapat dilihat dalam nilai-nilai hukum yang melandasi sistem hukum Indonesia saat ini.

4. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Perpustakaan

Bani Abbasiyah dikenal sebagai periode keemasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Perpustakaan Bait al-Hikmah, di Baghdad, menjadi pusat pengetahuan terbesar pada zamannya. Karya-karya ilmiah, baik dalam bidang kedokteran, matematika, astronomi, dan filsafat, diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan disebarluaskan ke seluruh dunia Islam. Pengaruh ini mendorong perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, dengan munculnya pusat-pusat studi dan penelitian yang didedikasikan untuk mempelajari berbagai cabang ilmu pengetahuan.

5. Penerapan Nilai-nilai Moral dan Etika

Peradaban Islam Bani Abbasiyah juga membawa nilai-nilai moral dan etika yang mendalam. Konsep keadilan, toleransi, dan keseimbangan antara hak dan kewajiban menjadi landasan dalam interaksi sosial masyarakat. Pengaruh ini tercermin dalam nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Indonesia, yang kental dengan semangat gotong-royong dan kehidupan berdampingan secara harmonis.

Dalam keseluruhan, kontribusi peradaban Islam Bani Abbasiyah di Indonesia bukan hanya dalam bentuk materi atau fisik, tetapi juga mencakup nilai-nilai dan ideologi yang terus hidup dalam keseharian masyarakat Indonesia. Jejak ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan sejarah Indonesia, menandakan betapa kaya dan beragamnya pengaruh peradaban Islam dalam membentuk identitas dan karakter bangsa.

DALIL PERINTAH MENUNTUT ILMU

    1.       Al Mujadilah [58] Ayat 11   يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُو...