PORTOFOLIO

Sunday, July 28, 2019

MEYAKINI ASMAUL HUSNA DENGAN BERPERILAKU PERCAYA DIRI, TEKUN, TELITI, DAN KERJA KERAS

MEYAKINI ASMAUL HUSNA DENGAN BERPERILAKU
PERCAYA DIRI, TEKUN, TELITI, DAN KERJA KERAS

1.       PERCAYA DIRI
Pernahkah kalian merasa yakin terhadap hasil pekan'aan kalian? Rasa yakin akan memantapkan perasaan hati terhadap sesuatu hal yang dikenakan. Rasa tersebut mrupakan bagian dari mu percaya diri! Apa itu percaya diri?
Percaya diri temasuk akhlak yang mulia. Percaya diri adalah perasaan mantap pada diri seseorang. Orang yang percaya diri merasa mantap dalam melaksanakan tugas. Dia tidak mudah terpengaruh oleh ucapan dan perbuatan orang lain. Orang yang percaya diri tidak ragu-ragu dalam mengerjakan segala sesuatu.
Orang yang percaya diri tidak mudah khawatir dan takut dalam mengerjakan sesuatu sesuai dengan petunjuk Allah swt. ia akan percaya bahwa dirinya mampu melakukan segala hal yang menjadi tanggung jawabnya, karena yakin bahwa Allah swt. mengetahui kemampuan hamba-hamba-Nya.
Orang yang memiliki sikap percaya diri memiliki beberapa ciri. Berikut ciri-ciri orang yang memiliki sikap percaya diri.
a. Yakin dalam melaksanakan tugas.
b. Teguh pendirian.
c. Tidak mudah terpengaruh oleh ucapan dan perbuatan orang lain
d. Mantap dalam bertindak.
e. Menghindari rendah diri
f. Menghindari ketergantungan.
g. Menghindari keragu-raguan.

2.       TEKUN
Tekun artinya rajin. keras hati. dan bersungguh-sungguh. Orang yang tekun adalah orang yang bekerja secara teratur, mampu menahan rasa bosan, dan mau belajar dari kesalahan (orang lain maupun dirinya) di masa lalu agar tidak terulang kembali. Ketekunan merupakan modal utama untuk suksesnya perbuatan yang kita lakukan.
Banyak orang yang melakukan perbuatan kecil dan sederhana, namun berkat ketekunannya perbuatan tersebut dapat mendatangkan manfaat besar bagi mereka. Sebaliknya, banyak orang yang melakukan pekerjaan besar dan kompleks, namun karena dilakukannya  dengan tidak hati-hati dan tidak didasari dengan sikap tekun, maka perbuatan itu tidak dapat mendatangkan manfaat bagi mereka, bahkan justru pekerjaan itu banyak mendatangkan madarat bagi mereka.
Bentuk-bentuk ketekunan dapat dilihat dalam berbagai bidang. Dalam bidang pendidikan, siswa harus tekun dalam belajar dan mengikuti pelajaran di kelas. Seorang siswa yang tekun akan dapat meraih cita-citanya dengan lancar. Sebaliknya siswa yang malas. tidak akan dapat meraih cita-citanya dengan lancar. Oleh karena itu. kita hendaknya membiasakan sikap tekun dalam menjalani semua pekerjaan.
Guru juga harus tekun dalam mengemban tugasnya sebagai pendidik dan tekun membimbing para siswanya yang berlainan kemampuan dan latar belakangnya. Para orang tua juga hams tekun dalam membimbing dan mengantarkan anak-anaknya hingga dewasa. Orang tua tidak boleh merasa bosan dalam mengasuh anak-anaknya. Ketekunan dalam mengasuh anak dapat menjadi kunci bagi suksesnya orang tua mengantarkan anak-anaknya dalam berbagai bidang yang ditekuninya. Seorang seniman yang ingin sukses dalam menghasilkan karya-karya seninya juga harus tekun dalam dunianya. Begitu juga yang harus dilakukan oleh seorang polisi, penulis. sutradara, dan sebagainya.
Ketekunan adalah suatu yang mutlak ada dalam diri seseorang jika ingin meraih kesuksesan maksimal, dalam bidang apa pun yang ditekuninya. Sebaliknya, jika ketekunan tidak pernah ada, atau dengan kata lain. seseorang cepat bosan dalam suatu bidang pekerjaan, maka sulit bagi dia untuk sukses dalam pakeijaan tersebut. Orang tekun akan berhasil dalam setiap kegiatan yang dilakukanriya. Orang tekun akan berhasil dalam setiap kegiatan yang dilakukannya. Orang tekun dapat mewujudkan apa saja yang diinginkan dengan ketekunannya. Setiap keinginan yang dinyatakan dalam hati orang tekun, akan mengalir secara teraturdalam perbuatan setahap demi setahap berdasarkan perhitungan matang sampai keinginannya tersebut menjadi kenyataan.

3.       TELITI
Pernahkah kalian dalam mengerjakan pekerjaan belum selesai? Mengapa hal itu terjadi? Ketika kita mengerjakan sesuatu harus disertai dengan sikap teliti. Apakah arti dari teliti? Teliti berarti cermat, saksama atau hati-hati Orang teliti adalah orang yang selalu cermat dan hati-hati dalam merencanakan hingga melakukan suatu pekeriaan. Orang yang tidak teliti adalah orang ceroboh dan mengenakan sesuatu dengan semaunya sendiri. Ketelitian sangat diperlukan untuk suksesnya pekerjaan yang dilakukan
Suatu pekerjaan yang dilakukan dengan tergesa-gesa dan tidak hati-hati. hampir dipastikan hasrlnya tidak memuaskan, bahkan kebanyakan gagal. Ketelitian merupakan Sikap positif yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Oleh karena itu. sikap ini termasuk dalam akhlak terpuji. Sedangkan, tergesa-gesa dan ceroboh termasuk akhlak yang tercela.
Sikap teliti diisyaratkan oleh Al-Qur'an, terutama ketika kita mendengar berita yang dibawa seorang yang fasik (tidak baik kelakuannya). Jika tidak teliti, akibat yang ditimbulkan akan menimpa orang banyak dan membawa penyesalan.
Ketelitian dalam melakukan suatu pekerjaan dapat meniadi kunci untuk suksesnya pekerjaan tersebut. Seorang pengemudi mobil yang teliti akan selamat dalam mengemudikan mobilnya dan sampai pada tujuan yang direncanakan. Sebaliknya seorang pengemudi yang tergesa-gesa. dan ceroboh maka akan membahayakan dirinya dan juga membahayakan orang lain. Seorang siswa yang teliti dalam mengerjakan soal-soal ujian. maka ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan, yakni nilai tinggi. Sebaliknya Siswa yang mengerjakan soal-soal ujian dengan tergesa-gesa biasanya hasulnya tidak memuaskan sehingga gagal.
Teliti merupakan bagian dari perilaku terpuji. Oleh karena itu, sudah sepantasnya setiap muslim membiasakan perilaku teliti dalam kehidupan sehari-hari. Selain, berusaha untuk hati-hati dan teliti dalam melakukan sesuatu, kita pun harus selalu berdoa kepada Allah swt. agar dihindarkan dari sikap atau perilaku tergesa-gesa. Hanya Allah swt yang dapat membantu kita untuk menjauhkan diri dari Sikap bawaan tersebut.

4. Kerja Keras
a.       pengertian kerja keras
Kerja keras adalah melakukan suatu pekerjaan atau usaha dengan sungguh-sungguh demi kebutuhan hidup atau tercapainya suatu cita-crta mulia yang mempunyai nilai ibadah. Pekerja baik adalah pekerja yang berupaya dengan keras (sungguh-sungguh). Tanpa bekerja. kita tidak akan pernah memperoleh apa yang diharapkan. Dengan bekerja keras. berarti kita telah melaksanakan perintah Allah swt. sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya sebagai berikut.

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: “Apabila telah ditunaikan salat, maka benebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. " ( Q. S. Al-Jumu‘ah/62: 10)

Adapun yang ditekankan dalam Islam ketika bekerja adalah selalu mengingat Allah swt. Bekerja sama dengan berjuang di jalan Allah swt. Setiap manusia yang tidak bekerja. hidupnya tidak memberikan manfaat. Orang yang bekerja, dalam AI-Qur'an dan hadis begitu dimuliakan. Sebagai seorang muslim. kemuliaan bekerja menjadi sebuah dorongan dan semangat untuk bekerja. Dalam pribadi muslim bahwa bekerja adalah amanah Allah swt. bagi manusia sebagai khalifatulla'h fil ard.
Orang yang bekerja keras adalah orang yang dapat memanfaatkan waktunya dengan baik. Dia dapat memanfaatkan dua pertiga waktunya (16 jam) untuk bekerja dan beribadah dan 8 jam sisanya digunakan untuk beristirahat (tidur). Ibadah di sini tidak hanya dalam bentuk ibadah mahdlah (khusus) tetapi juga semua aktivitas lainnya yang didasari dengan niat tulus ikhlas karena Allah swt.
Pekerjaan apa pun yang ditekuni oleh seorang muslim hendaknya dilakukan dengan baik dan profesional.  Nabi Muhammad saw. dalam salah satu hadisnya banyak memuji orang yang bekerja keras dan membenci pemalas. Orang yang banyak berdoa kepada Allah swt. dengan menambah Ibadah sunah tetapi tidak mau bekerja termasuk pemalas yang dibenci Nabi Muhammad saw.
Kita sebagai muslim harus bekerja keras dalam bidang pekerjaan yang ditekuni. Tidak mungkin pekerjaan yang dilakukan akan berhasil maksimal jika bermalas malasan atau tidak mau bekerja keras. Kita akan Jauh ketinggalan dari orang Iain jika tidak memiliki semangat kerja keras.

b.       Manfaat kerja keras
Berikut ini dijelaskan manfaat bekerja keras.
1)      Dapat mengembangkan potensi diri, seperti bakat, minat, pengetahuan, dan keterampilan.
2)      Dapat membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin.
3)      Dapat mengangkat harkat dan martabat dirinya, baik sebagai makhluk individu maupun anggota masyarakat.
4)      Dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan.
5)      Kebutuhan hidup tercukupi.
6)      Mendapat pahala, karena dilaksanakan dengan niat ibadah kepada Allah swt.

1 comment:

Kontribusi Peradaban Islam Bani Abbasiyah di Indonesia: Jejak Bersejarah yang Menginspirasi

  Indonesia, sebagai negeri dengan sejarah panjang dan kaya budaya, telah menjadi saksi berbagai peradaban yang turut membentuk wajahnya. Sa...