MEYAKINI
ASMAUL HUSNA DENGAN BERPERILAKU
PERCAYA
DIRI, TEKUN, TELITI, DAN KERJA KERAS
1.
PERCAYA DIRI
Pernahkah kalian
merasa yakin terhadap hasil pekan'aan kalian? Rasa yakin akan memantapkan
perasaan hati terhadap sesuatu hal yang dikenakan. Rasa tersebut mrupakan
bagian dari mu percaya diri! Apa itu percaya diri?
Percaya diri temasuk
akhlak yang mulia. Percaya diri adalah perasaan mantap pada diri seseorang.
Orang yang percaya diri merasa mantap dalam melaksanakan tugas. Dia tidak mudah
terpengaruh oleh ucapan dan perbuatan orang lain. Orang yang percaya diri tidak
ragu-ragu dalam mengerjakan segala sesuatu.
Orang yang percaya
diri tidak mudah khawatir dan takut dalam mengerjakan sesuatu sesuai dengan
petunjuk Allah swt. ia akan percaya bahwa dirinya mampu melakukan segala hal
yang menjadi tanggung jawabnya, karena yakin bahwa Allah swt. mengetahui kemampuan
hamba-hamba-Nya.
Orang yang memiliki
sikap percaya diri memiliki beberapa ciri. Berikut ciri-ciri orang yang
memiliki sikap percaya diri.
a. Yakin dalam melaksanakan tugas.
b. Teguh pendirian.
c. Tidak mudah terpengaruh oleh ucapan dan
perbuatan orang lain
d. Mantap dalam bertindak.
e. Menghindari rendah diri
f. Menghindari ketergantungan.
g. Menghindari keragu-raguan.
2.
TEKUN
Tekun artinya rajin.
keras hati. dan bersungguh-sungguh. Orang yang tekun adalah orang yang bekerja
secara teratur, mampu menahan rasa bosan, dan mau belajar dari kesalahan (orang
lain maupun dirinya) di masa lalu agar tidak terulang kembali. Ketekunan
merupakan modal utama untuk suksesnya perbuatan yang kita lakukan.
Banyak orang yang
melakukan perbuatan kecil dan sederhana, namun berkat ketekunannya perbuatan
tersebut dapat mendatangkan manfaat besar bagi mereka. Sebaliknya, banyak orang
yang melakukan pekerjaan besar dan kompleks, namun karena dilakukannya dengan tidak hati-hati dan tidak didasari
dengan sikap tekun, maka perbuatan itu tidak dapat mendatangkan manfaat bagi
mereka, bahkan justru pekerjaan itu banyak mendatangkan madarat bagi mereka.
Bentuk-bentuk
ketekunan dapat dilihat dalam berbagai bidang. Dalam bidang pendidikan, siswa
harus tekun dalam belajar dan mengikuti pelajaran di kelas. Seorang siswa yang
tekun akan dapat meraih cita-citanya dengan lancar. Sebaliknya siswa yang
malas. tidak akan dapat meraih cita-citanya dengan lancar. Oleh karena itu.
kita hendaknya membiasakan sikap tekun dalam menjalani semua pekerjaan.
Guru juga harus tekun
dalam mengemban tugasnya sebagai pendidik dan tekun membimbing para siswanya
yang berlainan kemampuan dan latar belakangnya. Para orang tua juga hams tekun
dalam membimbing dan mengantarkan anak-anaknya hingga dewasa. Orang tua tidak
boleh merasa bosan dalam mengasuh anak-anaknya. Ketekunan dalam mengasuh anak
dapat menjadi kunci bagi suksesnya orang tua mengantarkan anak-anaknya dalam
berbagai bidang yang ditekuninya. Seorang seniman yang ingin sukses dalam
menghasilkan karya-karya seninya juga harus tekun dalam dunianya. Begitu juga
yang harus dilakukan oleh seorang polisi, penulis. sutradara, dan sebagainya.
Ketekunan adalah suatu
yang mutlak ada dalam diri seseorang jika ingin meraih kesuksesan maksimal,
dalam bidang apa pun yang ditekuninya. Sebaliknya, jika ketekunan tidak pernah
ada, atau dengan kata lain. seseorang cepat bosan dalam suatu bidang pekerjaan,
maka sulit bagi dia untuk sukses dalam pakeijaan tersebut. Orang tekun akan
berhasil dalam setiap kegiatan yang dilakukanriya. Orang tekun akan berhasil
dalam setiap kegiatan yang dilakukannya. Orang tekun dapat mewujudkan apa saja
yang diinginkan dengan ketekunannya. Setiap keinginan yang dinyatakan dalam
hati orang tekun, akan mengalir secara teraturdalam perbuatan setahap demi
setahap berdasarkan perhitungan matang sampai keinginannya tersebut menjadi
kenyataan.
3.
TELITI
Pernahkah kalian dalam
mengerjakan pekerjaan belum selesai? Mengapa hal itu terjadi? Ketika kita
mengerjakan sesuatu harus disertai dengan sikap teliti. Apakah arti dari teliti?
Teliti berarti cermat, saksama atau hati-hati Orang teliti adalah orang yang
selalu cermat dan hati-hati dalam merencanakan hingga melakukan suatu
pekeriaan. Orang yang tidak teliti adalah orang ceroboh dan mengenakan sesuatu
dengan semaunya sendiri. Ketelitian sangat diperlukan untuk suksesnya pekerjaan
yang dilakukan
Suatu pekerjaan yang
dilakukan dengan tergesa-gesa dan tidak hati-hati. hampir dipastikan hasrlnya
tidak memuaskan, bahkan kebanyakan gagal. Ketelitian merupakan Sikap positif
yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Oleh karena itu. sikap ini termasuk
dalam akhlak terpuji. Sedangkan, tergesa-gesa dan ceroboh termasuk akhlak yang
tercela.
Sikap teliti
diisyaratkan oleh Al-Qur'an, terutama ketika kita mendengar berita yang dibawa
seorang yang fasik (tidak baik kelakuannya). Jika tidak teliti, akibat yang
ditimbulkan akan menimpa orang banyak dan membawa penyesalan.
Ketelitian dalam
melakukan suatu pekerjaan dapat meniadi kunci untuk suksesnya pekerjaan tersebut.
Seorang pengemudi mobil yang teliti akan selamat dalam mengemudikan mobilnya
dan sampai pada tujuan yang direncanakan. Sebaliknya seorang pengemudi yang tergesa-gesa.
dan ceroboh maka akan membahayakan dirinya dan juga membahayakan orang lain.
Seorang siswa yang teliti dalam mengerjakan soal-soal ujian. maka ia akan
mendapatkan hasil yang memuaskan, yakni nilai tinggi. Sebaliknya Siswa yang
mengerjakan soal-soal ujian dengan tergesa-gesa biasanya hasulnya tidak
memuaskan sehingga gagal.
Teliti merupakan
bagian dari perilaku terpuji. Oleh karena itu, sudah sepantasnya setiap muslim
membiasakan perilaku teliti dalam kehidupan sehari-hari. Selain, berusaha untuk
hati-hati dan teliti dalam melakukan sesuatu, kita pun harus selalu berdoa kepada
Allah swt. agar dihindarkan dari sikap atau perilaku tergesa-gesa. Hanya Allah
swt yang dapat membantu kita untuk menjauhkan diri dari Sikap bawaan tersebut.
4. Kerja Keras
a.
pengertian kerja keras
Kerja keras
adalah melakukan suatu pekerjaan atau usaha dengan sungguh-sungguh demi
kebutuhan hidup atau tercapainya suatu cita-crta mulia yang mempunyai nilai
ibadah. Pekerja baik adalah pekerja yang berupaya dengan keras (sungguh-sungguh).
Tanpa bekerja. kita tidak akan pernah memperoleh apa yang diharapkan. Dengan
bekerja keras. berarti kita telah melaksanakan perintah Allah swt. sebagaimana
disebutkan dalam firman-Nya sebagai berikut.
فَإِذَا
قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ
وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Apabila telah ditunaikan
salat, maka benebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. " ( Q. S.
Al-Jumu‘ah/62: 10)
Adapun yang ditekankan dalam Islam ketika bekerja adalah
selalu mengingat Allah swt. Bekerja sama dengan berjuang di jalan Allah swt.
Setiap manusia yang tidak bekerja. hidupnya tidak memberikan manfaat. Orang
yang bekerja, dalam AI-Qur'an dan hadis begitu dimuliakan. Sebagai seorang
muslim. kemuliaan bekerja menjadi sebuah dorongan dan semangat untuk bekerja.
Dalam pribadi muslim bahwa bekerja adalah amanah Allah swt. bagi manusia
sebagai khalifatulla'h fil ard.
Orang yang bekerja keras adalah orang yang dapat memanfaatkan
waktunya dengan baik. Dia dapat memanfaatkan dua pertiga waktunya (16 jam)
untuk bekerja dan beribadah dan 8 jam sisanya digunakan untuk beristirahat
(tidur). Ibadah di sini tidak hanya dalam bentuk ibadah mahdlah (khusus) tetapi
juga semua aktivitas lainnya yang didasari dengan niat tulus ikhlas karena
Allah swt.
Pekerjaan apa pun
yang ditekuni oleh seorang muslim hendaknya dilakukan dengan baik dan
profesional. Nabi Muhammad saw. dalam
salah satu hadisnya banyak memuji orang yang bekerja keras dan membenci
pemalas. Orang yang banyak berdoa kepada Allah swt. dengan menambah Ibadah
sunah tetapi tidak mau bekerja termasuk pemalas yang dibenci Nabi Muhammad saw.
Kita sebagai
muslim harus bekerja keras dalam bidang pekerjaan yang ditekuni. Tidak mungkin pekerjaan
yang dilakukan akan berhasil maksimal jika bermalas malasan atau tidak mau
bekerja keras. Kita akan Jauh ketinggalan dari orang Iain jika tidak memiliki
semangat kerja keras.
b.
Manfaat kerja keras
Berikut ini dijelaskan manfaat bekerja
keras.
1)
Dapat mengembangkan potensi
diri, seperti bakat, minat, pengetahuan, dan keterampilan.
2)
Dapat membentuk pribadi
yang bertanggung jawab dan disiplin.
3)
Dapat mengangkat harkat dan
martabat dirinya, baik sebagai makhluk individu maupun anggota masyarakat.
4)
Dapat meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan.
5)
Kebutuhan hidup tercukupi.
6)
Mendapat pahala, karena
dilaksanakan dengan niat ibadah kepada Allah swt.
bagus
BalasHapushttps://ppns.ac.id/#